
Di tengah pesatnya laju industri manufaktur nasional, PT Nawakara Perkasa Nusantara (Nawakara) menyoroti peran strategis sistem keamanan yang sering terabaikan sebagai kunci utama produktivitas. Alih-alih menjadi pusat biaya, pendekatan keamanan yang tepat terbukti mampu menekan potensi kerugian material hingga 60% sekaligus menciptakan lingkungan kerja yang lebih efisien.
Menurut Nawakara, ancaman terbesar di sektor manufaktur yang beroperasi 24/7 justru sering kali datang dari internal, seperti pencurian material, pelanggaran prosedur, hingga potensi konflik tenaga kerja. Tanpa sistem yang terintegrasi, risiko-risiko ini dapat mengganggu rantai produksi dan menghambat distribusi.
“Paradigma lama melihat keamanan hanya sebagai penjaga gerbang. Kami mengubahnya menjadi bagian dari denyut nadi operasional,” ujar Satria Djaya Najamuddin, Deputy CEO & Transformation PT Nawakara Perkasa Nusantara. “Kami mendesain sistem keamanan yang menyatu dengan ritme dan SOP klien, bukan sekadar menempatkan personel. Tujuannya jelas: ketertiban adalah fondasi dari produktivitas,” jelasnya.
Dengan pengalaman lebih dari 25 tahun dan didukung lebih dari 10.000 personel aktif, Nawakara menerapkan pendekatan keamanan adaptif yang menggabungkan tiga pilar utama: personel bersertifikasi, teknologi digital, dan analisis risiko berbasis data.
Beberapa klien Nawakara di sektor manufaktur otomotif, farmasi, dan F&B telah merasakan dampak langsungnya, termasuk penurunan potensi kehilangan material hingga 60% dalam enam bulan pertama serta berkurangnya friksi antar-tenaga kerja terkait aturan akses keluar-masuk area produksi.
Pendekatan komprehensif Nawakara dimulai dari tahap fundamental, yakni risk assessment mendalam untuk memetakan setiap titik rawan dan pola ancaman di fasilitas industri. Berdasarkan hasil pemetaan tersebut, Nawakara menempatkan personel keamanan profesional bersertifikat (Gada Pratama, Madya, Utama) yang telah dilatih secara khusus sesuai standar operasional pabrik. Kinerja personel di lapangan kemudian diperkuat dengan teknologi digital melalui aplikasi Protectify yang memungkinkan patroli, pelaporan real-time, dan akses tombol darurat (SOS) yang terhubung langsung ke Command Center. Seluruh aktivitas ini pun dapat dipantau secara transparan oleh klien melalui dashboard digital terpusat, memberikan kemudahan pengawasan dari mana saja. Sebagai pelengkap, Nawakara juga menyelenggarakan simulasi dan pelatihan kedaruratan yang dirancang khusus untuk menghadapi risiko spesifik di setiap industri.
“Keamanan yang dirancang dengan baik justru mempercepat operasional. Saat semua prosedur berjalan tertib dan risiko termitigasi, manajemen bisa lebih fokus pada target produksi. Inilah investasi strategis yang sebenarnya,” tutup Satria.