
Ludwig Institute for Shared Economic Prosperity (LISEP) melaporkan bahwa Amerika Serikat sedang menghadapi peningkatan jumlah pengangguran fungsional.
Penelitian terbaru dari LISEP menunjukkan bahwa 24,3% penduduk AS kini tergolong sebagai pengangguran fungsional, yaitu mereka yang terus mencari pekerjaan tetapi tidak bisa mendapatkan pekerjaan penuh waktu, sehingga bekerja paruh waktu atau dengan upah rendah.
LISEP mencatat bahwa angka pengangguran fungsional per Juni 2025 meningkat dari posisi pada April 2025 yang tercatat 24,2%.
Meskipun angka pengangguran resmi AS tetap stabil, semakin banyak orang Amerika mengalami apa yang dikenal sebagai pengangguran fungsional, yang menandakan adanya masalah ketenagakerjaan yang serius di negara ini.
LISEP merupakan lembaga independen yang hasil risetnya diakui karena kedalamannya, memungkinkan untuk menunjukkan metrik dan mengungkap elemen lain dari pasar tenaga kerja AS.
Lembaga ini mempunyai kemampuan untuk mengungkap masalah yang sering kali terabaikan sekaligus menyediakan ukuran yang lebih akurat mengenai kesejahteraan finansial warga Amerika bagi para pembuat kebijakan.
Menurut Biro Statistik Tenaga Kerja (BLS), tingkat pengangguran tetap stabil di angka 4,2% selama dua bulan berturut-turut hingga Mei 2025, dan tetap berada di atas 4% sejak Mei pada tahun sebelumnya.
Perekonomian menambah 139.000 lapangan kerja selama bulan tersebut, sedikit di bawah pertumbuhan rata-rata bulanan sebesar 149.000 selama tahun lalu.
Namun, laporan dari LISEP, yang diterbitkan beberapa hari kemudian, mencakup angka resmi serta kelompok yang mencari tetapi tidak dapat menemukan pekerjaan penuh waktu, dan yang berpenghasilan di bawah upah layak, yang ditetapkan sebesar $25.000 sebelum pajak.
Meskipun Tingkat Pengangguran Sebenarnya (TRU) membaik beberapa tahun terakhir, LISEP mencatat adanya kesenjangan signifikan dalam hal gender dan ras.
Penelitian tersebut juga menunjukkan bahwa persentase orang Amerika kulit putih yang menganggur secara fungsional (23,6%) lebih rendah dibandingkan populasi kulit hitam (26,7%) dan Hispanik (27,3%).
“Selain itu, 29,9% wanita sekarang berada dalam kategori ini, dibandingkan dengan 19,3% pria,”
demikian hasil riset LISEP.
Perkiraan LISEP bahwa 24,3% dari populasi pekerja mendapati dirinya menganggur secara fungsional setara dengan lebih dari 66 juta orang Amerika, menurut populasi yang disertakan dalam perhitungan BLS.
LISEP juga melaporkan bahwa pasar tenaga kerja AS dan ekonomi yang lebih luas menghadapi berbagai tantangan dalam beberapa bulan mendatang, terutama disebabkan kebijakan perdagangan pemerintah dan dampaknya yang mungkin terjadi.
Gubernur Federal Reserve (The Fed), Jerome Powell, pekan lalu menyatakan bahwa ekonomi AS dalam kondisi kuat, tetapi memperingatkan tentang ketidakpastian tinggi karena dampak tarif.
—